(DAY 10) - Game Level 1 - Komunikasi Produktif

MENAKLUKKAN GEJALA TANTRUM



Assalamualaikum Moms 😍😍

Siapa yang setiap pagi memiliki bejibun kewajiban yang harus diselesaikan?
Memasak, menyiapkan sarapan, mencuci tumpukan piring kotor, memandikan bocah, membereskan rumah, dsb. Wow, banyak sekaliii 😕😕.

Meski demikian, semoga harimu penuh kehangatan ya moms.

Sama nih Moms, Bunda Fazza juga pagi tadi mengalami morning hectic yang bisa dibilang cukup bikin greget.



Fazza bangun lebih pagi dari biasanya. Ia buru-buru bangkit dari tidurnya. Hmmm.. bunda menduga, dari gerak-geriknya ia pasti ingin pup. Benar saja, beberapa saat kemudian, “ebok.. ebok” katanya. 

Rupanya ia bangun karena mules pemirsah. Bunda segera menghentikan aktivitas dan bergegas membersihkan kotorannya.

Setelah itu bunda mengantar Fazza ke pojok bermain karena si Ayah sedang di kamar mandi. Bunda bilang akan tinggal sebentar untuk menyelesaikan cucian di dapur. Di sini bunda lupa mempraktikkan kaidah 7-38-55. Bunda kurang memperhatikan penggunaan intonasi dan gesture.

Alhasil, tak lama kemudia Fazza menangis. Dia gagal menyerap kata yang bunda sampaikan tadi 😑😑.

Fazza: “Uda, aim..” (red. bunda main)
Bunda: “Tunggu bunda selesai ya nak..”
Fazza: “Aim.. kesitu…”
Bunda: “Iya, tapi tunggu bunda selesai dulu ya..”
Fazza: (Kecewa lalu menangis)

Bunda berusaha menahan diri agar dia belajar memahami arti “tunggu sampai selesai”. Dia terus mencari perhatian dan mulai menunjukkan gejala tantrum. Menjerit, berteriak dan mulai berguling.

Urusan per-dapur-an selesai, saatnya mengahadapi urusan per-tantrum-an. Bismillah, berusaha me-recall materi parenting tentang menghadapi anak tantrum tanpa tantrum. 

Aha, candaan. Sepertinya candaan bisa menaklukkan gejala tantrumnya. Ini konyol sih, tapi boleh dicoba.



Kebetulan ada pesawat lewat dan ini selalu menarik perhatiannya.
Bunda: “Eh, ada pesawat, Fazza dengar?”
Fazza: (Diam sejenak dari tangisnya menyimak suara pesawat hingga tak terdengar lagi)
Bunda: “Yahh.. Pesawatnya habis. Tapi tenang, bunda bisa jadi pesawat. Lihat ya…”

Saya pun berguling-guling dan beraksi layaknya pesawat terbang. Demi kamu ya nak. Ingat, hanya demi kamu 😂😂.

Dengan melakukan hal konyol ini, harapannya Fazza bisa tetap mengeluarkan emosi dan tenaganya yang sedang berlebih.

Mata Fazza kembali berbinar.
Bunda: “Fazza mau mencoba?”
Fazza: “Wiiiiing…..”
Bunda: “Oh, begitu pesawatnya.. Lagi nak.. lagi…”
Fazza: : "Wiiiiinggg…..”
Dia pun menunjukkan aksinya yang lebih all out dari bundanya, malah sampai ngeden 😂😂.

Berikut cuplikannya 👇




Alhamdulillah, dalam suasana se-hectic ini bunda masih bisa mengindahkan kaidah komunikasi produktif yakni:
1. mengendalikan emosi
2. menggunakan intonasi ramah
3. fokus pada solusi

#hari10
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
@institutibuprofesional