DAY (7) - GAME LEVEL 5 - MENSTIMULASI ANAK SUKA MEMBACA

Fazza berlari masuk rumah. Ia melesat mengambil buku di rak khusus miliknya lalu keluar lagi dengan begitu gesitnya.

Saya yang sedang membereskan makan siang, jadi penasaran melihat gerak-geriknya. Saya tengok dari balik pintu. Ulalaaa... saya dibuat terkekeh-kekeh dengan tingkahnya.

Rupanya buku itu diambilnya untuk dibacakan anak kucing. Iya, anak kucing. Buku itu digeletakkan tepat di depan anak kucing.

Awalnya kucingnya penasaran, lalu diendus-endus lah buku itu. Ya, karena memang bukan makanan yasudah kucing kecil itu lalu meninggalkannya.

DAY (7) - GAME LEVEL 5 - MENSTIMULASI ANAK SUKA MEMBACA

Khawatir Fazza kecewa, saya lalu mendekatinya.
Bunda: "Fazza mau bacain buku buat miong ya?"
Fazza: "Miong udah puwang"
Bunda: "Ooh.. yasudah nggak apa-apa. Kita baca buku di dalam aja ya. Sama bunda. Sama ayah"
Fazza: (beranjak dari duduknya)

Nah, karena kebetulan Fazza memang sedang tertarik mengambil buku, kesempatan ini jangan sampai dilewatkan. Kadang kalau sedang tidak mood, mau dibujuk seperti apapun ya dia lebih memilih kabur.

Alhamdulillah, satu buku berjudul Aku Bilang Maaf halal disematkan di pohon literasi keluarga.

Malam harinya, saya dan si Ayah bergantian membacakan buku untuk Fazza. Buku The Tale of Jemima Puddle Duck dibacakan Si Ayah, sedangkan The Tale of Jeremy Fisher saya sendiri yang membacakannya. Ahh, senangnya kalau si Ayah masih libur.

DAY (7) - GAME LEVEL 5 - MENSTIMULASI ANAK SUKA MEMBACA

Menjelang tidur si Ayah memberi nasihat kepada Fazza. Nasihatnya dalaam sekali. Saya juga nggak yakin Fazza paham. Tetapi, kelak ia akan merasakannya sendiri. Si Ayah bilang bahwa ...
bisa jadi buku adalah teman sejatimu 
Ahh... Fazza masih terlalu kecil untuk merasakan betapa sedihnya saat sahabat tak lagi setia 😭😭.