RIVIEW BUKU: MERAWAT BAHAGIA

IDENTITAS BUKU

 
Judul: Merawat Bahagia, Sebuah Rampai Renungan untuk Menemukan Kembali Apa yang Paling Penting di Tengah Ruwetnya Hidup

Penulis: Adjie Santosoputro

Penerbit: Metagraf (Creative Imprint of Tiga Serangkai)

Tahun Terbit: 2018

Jumlah Halaman: xvi + 176 halaman


Buku ini ditulis oleh seseorang yang mengaku dirinya tidak memiliki kualifikasi apapun. Mengaku bukan pakar, bukan juga trainer bersertifikasi. Bukan pula seseorang yang berhasil meraup miliyaran rupiah dan sering bertemu gagal.

Jujur, baru kali ini kutemui penulis yang memperkenalkan dirinya sesederhana ini. Aduh, mati kutu lah aku. Masih level piyik tapi berlagak sok keren 🙈🙈.

Apalagi setelah mengikuti sosial media beliau di @Adjie Santosoputro. Suatu hari, setelah panjang lebar berbagi ilmu, eh dia menutup sesi dengan kalimat "Sudah lah lupakan saja semuanya". Maunya apa coba 😑😑.

Penulis dalam buku ini menyajikan daftar renungan untuk kita yang tengah hidup dalam kesemrawutan. Hidup terhimpit penuh masalah. Jiwa kita menjadi semakin kosong melompong. Kita pun semakin jauh dari melakukan hal-hal yang esensial dalam hidup. Mudah tergesa-gesa. Mudah marah. Semua itu menjadikan kita semakin jauh dari kata BAHAGIA.

Lewat Merawat Bahagia, kita dipaksa "eling" untuk menjadi pribadi yang sadar penuh dan hadir utuh di sini-kini, serta mampu menjatuhkan pilihan pada hal yang paling esensial dalam hidup.

Bahasan terfavorit buatku adalah Pasangan Hidup Sempurna, Menyadari Napas, Melatih Otot Syukur dan 4 Pola Pikir yang Membantu Saya Tenang Menjalani Hidup.  

Pada bagian Pasangan Hidup Sempurna, diriku tertoyor habis-habisan. Menyadari sering mengharap sesuatu dari pasangan yang justru menumbangkan kebahagiaan diri sendiri dan pasangan. Sesungguhnya, kehadirannya saja sudah sangat cukup melengkapi hidup ini.

Sementara pada pembahasan napas, tak bisa dipungkiri sering sekali menyia-nyiakan nikmat kehidupan dari "menyadari bernafas". Sibuk bergerak tiada henti. Ahh.. memang ya, hanya di mata orang bahagia, udara di pagi hari begitu nikmat terasa.

Mengenai melatih otot syukur, rupanya jenis otot ini juga musti sering dilatih sebagaimana latihan otot tubuh. Begitu diterpa kecemasan, hantam saja ia dengan otot syukur 👊👊.

Nah, pada topik 4 Pola Pikir yang Membantu Saya Tenang Menjalani Hidup, saya sempat menangis. Sebuah ekspresi yang keluar ketika menemukan sesuatu yang berharga. 4 pola pikir tersebut, yaitu:

  • siapapun yang dihadirkan dalam hidupmu, dia adalah orang yang tepat buat hadir dalam hidupmu.
  • apapun yang kamu alami sekarang adalah satu-satunya pilihan yang bisa kamu alami.
  • apapun yang terjadi, selalu terjadi pada waktu yang tepat
  • apapun yang sudah berakhir, selalu berakhir pada waktu yang tepat.

Adjie mengemas buku ini dengan cukup menarik, judul yang diangkat unik dan ada quote pembatas yang membuat buku ini semakin mengesankan. Pembahasannya pun sederhana, mudah dipahami karena kisah-kisahnya memang dekat sekali dengan kehidupan kita. Eh, tapi jangan membacanya sekaligus selesai, ibarat minum obat bisa overdosis dibuatnya 🙈🙈.

Pliis jangan tanya fisik bukunya seperti apa ya temans, saya membacanya di Ipusnas 😅😅


Comments
0 Comments

0 comments