RIVIEW PANGGUNG CERIA TRANCITY: PENDEKATAN TERHADAP REMAJA

RIVIEW PANGGUNG CERIA TRANCITY: PENDEKATAN TERHADAP REMAJA
Sumber:Pixabay

Senang sekali tanggal 9 September lalu aku berkesempatan hadir di Panggung Ceria Trancity Harmoni. Mengangkat tema Pendekatan Terhadap Remaja, membuatku berbinar dan bersemangat karena sangat membutuhkan ilmu ini untuk membekali diri menyiapkan Fazza menuju usia aqil balighnya nanti. Walau durasinya tidak terlalu panjang, tapi Mbak Sendi Prima Dewi membawakan dengan sangat menarik.


Kata orang, usia remaja menjadi fase paling sulit dan terpanjang bagi orang tua. Hmm, ini sih aku setuju banget.. Pengalaman sekali, perselisihan dengan bapak ibu ya adanya di fase ini 😅😅. Bapak geleng-geleng, Ibu nangis 😰😰


Menyesal sekali sih kalau diingat, tapi yasudah lah ya.. Jadikan ia sebagai pembelajaran. Dahulu akses orang tua untuk belajar pengasuhan sangat terbatas. Saya sih yakin, kalau orang tua sudah mengajarkan yang terbaik yang mereka bisa.


Nah, sekarang ini akses parenting sudah terhampar luas, bukan hal mustahil kita bisa membersamai si remaja ini menjadi pribadi yang hebat dengan memperhatikan poin-poin penting seperti yang telah disampaikan Mbak Sendi berikut ini.

  1. Jadilah pendengar yang baik.
  2. Hormati privasi anak.
  3. Buat kesepakatan penting.
  4. Jadilah teladan yang baik.
  5. Motivasi.
  6. Beri informasi cara bergaul yang baik.
  7. Sampaikan cara mengelola stres.

Selain memperhatikan poin-poin di atas, kita juga musti memberikan kekebasan yang bertanggung jawab pada si remaja ini. Dunia remaja ini tentu sudah berbeda dengan dunia kita. Dia tidak suka lagi terlalu diatur, bagaimana cara dia belajar, bagaimana cara dia berpakaian, pemilihan pelajaran tambahan, dsb. Biarkan dia mengambil keputusannya sendiri sembari terus menguatkan agama serta nilai dan norma di masyarakat.

Tips selanjutnya adalah senantiasa dengarkan anak. Kebanyakan dari orang tua sih lebih suka menasehati daripada mendengarkan. Siapkan diri sepenuhnya saat mendengar dan meresponnya dengan penuh semangat. Dengan begini, ia akan lebih terbuka pada kita, merasa nyaman berada di sisi orang tua.

Saya masih ingat, dr. Aisyah Dahlan (beliau ini seorang dokter yang mendedikasikan dirinya untuk para pecandu narkoba) pernha berkata, bahwa ada "dua kewajiban orang tua terhadap remaja, yaitu rasa aman dan nyaman". Rasa aman mungkin tidak terlalu sulit bagi kita orang tua, tetapi rasa nyaman ini yang perlu terus dipelajari. Bagaimana cara kita berkomunikasi, bagaimana cara menjalin hubungan yang baik, bagaimana cara memberi hukuman, dsb.

Kita rasa tidak mudah, tapi tidak mustahil.
Bismillah...
Kuatkan iman..
Kuatkan doa..




Comments
0 Comments

0 comments