(DAY 2) - Game Level 1 - Komunikasi Produktif

FOKUS PADA APA YANG KITA INGINKAN



Assalamualaikum Moms ❤❤

Masih sering hujan di area sekitaran Tangerang Selatan. Biasanya musim seperti ini bunda Fazza gunakan untuk berkebun. Besar di Lereng Gunung Merbabu, membuat saya sangat dekat dengan tanaman khususnya sayur-mayur.

Memetik sendiri hasil bertanam memiliki kepuasan tersendiri lho moms. Kita bisa memastikan sendiri kalau sayuran yang kita makan organik. Dr. Zaidul Akbar, penulis buku Jurus Sehat Ala Rasul juga menyatakan bahwa sayuran yang sudah dikemas di pasaran apalagi sudah lama menginap di lemari pendingin menyebabkan hilangnya beberapa zat antioksidan yang baik untuk tubuh kita. Nah, selain unsur kesehatan juga pastinya lebih hemat. Hahaha… ibu-ibu pasti suka yang hemat-hemat.

Kembali lagi ke pembahasan bertanam yes. Seperti biasa, si krucil pasti selalu ingin ikut andil dalam setiap aktivitas bundanya. Termasuk saat mencampur tanah dengan pupuk kompos. Hmm, semua anak pasti suka ya moms bermain tanah. Nggak perlu dilarang ya moms saat si kecil ingin bereksplorasi, asal tak ada tanah yang masuk mulut, kholas berarti aman. Toh mainan anak yang terbuat dari kayu atau plastik juga tidak menjamin bebas dari bakteri.

Setelah usai bertanam, kami pun bersih-bersih diri. Eits, bunda melihat kuku Fazza panjang dan hitam karena bermain tanah. Masalah membersihkan kuku selalu menjadi momen yang kurang menyenangkan. Pasalnya si kecil yang aktif selalu memberontak untuk duduk manis dalam durasi selama itu.

Saya pun atur strategi. Pertama, saya ajak Fazza duduk dipangkuan sembari menyanyi baby finger. Berhasil? Tidak. Kedua, saya membawa boneka kesayangannya dan bermain seolah-olah sedang memotong kuku boneka. Berhasil? Dapat 3 jari saja. Fyuuuh… Sebenarnya saya sudah ingin mengomel tetapi teringat materi untuk memanjangkan nalar. Oiya ya, Fazza kan memang sedang aktif-aktifnya. Oiya ya, seharusnya saya bersyukur memiliki anak aktif. Baiklah, tunggu sampai dia lelah apalagi dia baru saja beraktifitas outdoor.

Nah, benar saja. Fazza mulai kelihatan mengantuk. Untung saja tadi memanjangkan nalar ya. Sini moms saya bisikin, sebelumnya ini yang saya katakana “Ihh, Fazza potong kuku aja nggak mau. Ini kan kotor. Banyak bakterinya. Kasih tangan Fazza ke bunda”. Ehm, malu ah.

Sekarang saatnya bertaubat. Saya akan fokus hal yang diinginkan.
Bunda: “Fazza si nak bunda pangku”
Fazza: “Nenen”
Bunda: “Iya, boleh nenen tapi potong kuku dulu ya”
Fazza: “Au” (red. Nggak mau)
Bunda: “Coba bunda pinjam kuku Fazza, kalau buat garuk-garuk begini sakit nggak nak?”
Fazza: “Ah, akiid”
Bunda: “Kalau sakit, kita buang ya supaya nanti kalau digigit nyamuk nggak sakit lagi buat nggaruk”.
Fazza: Mengangguk
Bunda: “Terimakasih sayang sudah mau potong kuku”

Masyaallah… Happy ending hanya dengan bermodal dua jurus komunikasi produktif:
1. Fokus pada apa yang kita inginkan
2. Jelas dalam memberi pujian

#hari2
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
@institutibuprofesional