DAY (7) - Game Level 2 - Melatih Kemandirian

MENGEMBALIKAN MAINAN PART (3)



Assalamu’alaikum Moms ❤❤
Mengembalikan mainan lagi?
Yaps, Menapa? Karena kemandirian tidak cukup hanya sekedar bisa tetapi harus TERLATIH.


Dalam dua hari ini bunda Fazza menemukan satu kasus dimana sepertinya Fazza tidak nyaman dengan peraturan: boleh mengambil mainan lain saat mainan yang ia gunakan telah disimpan. Bunda perhatikan meski sudah disounding, diberi contoh, diminta baik-baik, ia selalu menunjukkan ekspresi keberatan.

Apa ya penyebabnya? Pertanyaan itu terus saja terngiang di otak.

Oke, hari ini saya berambisi menyediakan waktu khusus untuk melakukan observasi. Kesampingkan dahulu to do list yang melambai minta segera diselesaikan demi mencari tau jawabannya. Hmm, sungguh mati aku jadi penasaran… #eh malah mendendang.

...

Setelah bunda amati lebih dalam, sebenarnya, Fazza bukan tidak mau mengembalikan mainannya sebelum mengambil mainan baru tetapi ternyata dia ingin melakukan ASOSIASI. Misalnya, pada saat bermain mobil-mobilan, pasti ia akan mengambil patung-patung untuk naik di atasnya. Begitu juga saat bermain masak-masakan, ia akan mencari boneka untuk disuapi.

Tsahh… terungkap sudah. Jika demikian, bunda mengambil kesimpulan bahwa aturan “boleh mengambil mainan lain saat mainan yang ia gunakan telah disimpan” tidak cocok diterapkan untuk saat ini.

Kemampuan mengasosiasikan ini keren. Selain itu, kemampuan mengasosiasikan jelas sangat penting untuk mendukung masa depannya. Kalau di sekolah formal, kompetensi ini menduduki tingkatan kognitif yang cukup tinggi dibandingkan dengan mengamati, menanya dan mengumpulkan informasi.

Hmm.. baiklah, bunda putuskan untuk men-delete aturan ini. Tapi tunggu dulu, membereskan mainan setelah semua aktivitas selesai tetap dilatih ya nak 😚😚.

#hari7
#gamelevel2
#tantangan10hari
#melatih kemandirian
#kuliahbundasayang
@institut.ibu.profesional