DAY (13) - Game Level 2 - Melatih Kemandirian

MENYAPIH DENGAN PERLAHAN



Kemarin ada salah satu tetangga yang menyiyir saat mengetahui saya memakai metode Weaning With Love (WWL) dalam menyapih Fazza. “Ah, mana ngerti anak segitu dikasih pengertian. Udah aja dikasih brotowali selesai. Ribet amat.”

Hmm.. Saya pikir hidup di kota besar seperti ini, orang semakin melek terhadap perkembangan ilmu pengetahuan. Ternyata masih banyak juga ya yang terkungkung metode pengasuhan turun-temurun.

Ah, tetapi komentar seperti itu sama sekali “nggak ngaruh” buat saya. Justru kerikil ini semakin memicu adrenalin saya untuk membuktikan betapa menyapih dengan cinta ini berdampak sangat positif bagi anak maupun ibunya.


Semakin kesini, saya semakin gencar memberi sounding kepada Fazza. “Nak, Fazza sudah besar ya. Anak besar minum pakai gelas ya”. Saya lihat Fazza mulai paham. Hanya saja memang belum sampai kepada tahapan mencari alternatif pengganti. Sulit pastinya melepas sesuatu yang sudah tertanam sejak ia lahir. Saya perlu pahami itu.

Saya pun mengimbangi dengan mulai menjarangkan menyusui dengan menyediakan camilan kesukaannya, biskuit dan susu UHT sebagai selingan. Jadwal bermain pun semakin padat. Saya ajak berkeliling komplek, bermain di luar bersama teman-temannya.

Meningkat dari hari sebelumnya, Fazza hanya menyusu 3 kali saja. 1 kali di pagi hari, 1 kali saat ingin tidur siang dan 1 kali saat menjelang isya. Malam hari masih ng-ASI seperti biasanya.

___bersambung___

#hari13
#gamelevel2
#tantangan10hari
#melatih kemandirian
#kuliahbundasayang
@institut.ibu.profesional