DAY (6) – GAME LEVEL 3 – MY FAMILY MY TEAM

Meningkatkan Kesadaran Diri


Assalamu’alaikum Moms 😍😍
Hari ini adalah hari peralihan dari melatih kecerdasan intelektual (IQ) ke kecerdasan emosional (EQ) si kecil, lebih tepatnya meningkatkan “Kesadaran Diri”.
Jujur… Bagi saya mengembangkan akhlak/sikap itu lebih menantang dibandingkan dengan mengajarkan ilmu pengetahuan. Mengapa? Pertama, karena kecerdasan emosional bersifat non-kognitif sehingga menyulitkan saya dalam mengukur. Kedua, kecerdasan emosional bersifat pembiasaan, butuh waktu lama dan ketelatenan agar benar-benar menjadi sebuah karakter. Ketiga, kecerdasan emosional juga berkaitan dengan kemampuan bersosialisasi dengan orang lain.

Namun, baik kecerdasan IQ maupun EQ, sama-sama penting dalam mendukung kesuksesan si kecil dalam kehidupan. Maka saya pun harus tetap semangat demi mengantarkan menuju peradabannya.



Yuk langsung saja ke indikator pencapaian dalam meningkatkan “Kesadaran Diri” si kecil.
.
.
1. Memberi Salam Saat akan Pergi
Metode yang kami gunakan tentu saja teladan. Kami tak bisa lagi seenaknya sendiri dalam bersikap, karena ada peniru ulung yang siap meng-copy paste tindak-tanduk kami.

Selain itu biasanya kami akan ingatkan Fazza saat ia lupa.
“Dadaa dulu nak sama Mbah..”
“Kiss bye-nya mana?”
“Ucapkan assalamu’alaikum.”

Tak lupa kami berikan kecupan kecil sebagai hadiah jika ia mau melakukannya.
.
.
2. Memberi Reaksi Percaya pada Orang Dewasa
Kesempatan liburan di kampung ini saya gunakan sebagai latihan untuk sering menitipkan Fazza ke saudara karena kesempatan ini tidak akan saya dapatkan saat balik nanti.

Biasanya saya akan memberikan sounding terlebih dahulu:
“Nak, dengan Mbah dulu ya, nanti pasti bunda jemput”
“Nak, bunda mau masak dulu, Fazza main sama Mbah. Nanti pasti bunda akan kembali kalau sudah selesai.”
.
.
3. Berbagi Peran dalam Suatu Permainan
Saya akui, membesarkan anak di kota besar selalu tantangannya ada pada ranah sosialisasi. Beda dengan di kampung, anak-anak terbiasa bermain bersama sehingga kemampuan mereka dalam berteman sangat baik.

Awal datang ke kampung, Fazza tidak mau bermain dengan teman kecuali dengan saudara. Salah satu penyebabnya mungkin karena terkendala dalam berbahasa daerah, hee… Tetapi saya selalu meyakinkan ia bahwa bermain bersama itu asyik. Akhrinya ia pun mau, meski masih sering menangis 😊😊.


#hari6
#gamelevel3
#tantangan10hari
#myfamilymyteam
#kuliahbundasayang
@institutibuprofesional