Melatih Tanggung Jawab Diri dan Orang Lain
Hari yang melelahkan. Sedari siang tadi saya sibuk menyiapkan acara kecil-kecilan untuk ulang tahun Fazza. Sedangkan si ayah juga tidak bisa membantu karena harus ke kota memperbaiki telefon genggamnya.
Setelah beberes, saya juga harus packing untuk persiapan traveling ke pantai besok sebagai hadiah kejutan untuk the beautiful Fazza.
Meski begitu, sepertinya masih ada sisa-sisa semangat dalam menuliskan jurnal demi sebuah cita-cita besar. Ah, kalau hanya meraih badge sepertinya terlalu sepele.
Sesuai jadwal kegiatan yang telah kami susun, hari ini ada 2 indikator yang harus dicapai:
1. Mulai memahami hak orang lain (antri dan menunggu giliran)
2. Mulai menunjukkan sikap berbagi, membantu dan bekerja sama.
Kedua poin di atas saya latih on the spot dan menggunakan metode learning by doing pada saat berlangsungnya acara ulang tahun, karena memang tidak sempat memanipulasi kondisi.
Pertama, pada saat Fazza ingin segera minta bagian kue ulang tahun. Saya bilang "Ini untuk kakak dulu ya nak, Fazza nanti bagian gambar kepala Tayo".
Setelah acara makan berlalu, anak-anak mulai bermain bola lampu. Fazza terlihat enggan meminjamkan mainannya. Saya diamkan sejenak lalu saya membisikinya; "Fazza lihat kakak ingin sekali pinjam mainan Fazza, kasihan ya. Fazza kasih pinjam ya supaya kakak happy."
Fazza terlihat iba melihat kakak sepupunya.
Sepupu: "Fazza nyileh yo..." (Fazza, pinjam ya)
Bunda: "Tuh, kakak mau pinjam boleh?"
Fazza: "Oke, boweh.. akan.." (red. oke, boleh.. silahkan)
#hari7
#gamelevel3
#tantangan10hari
#myfamilymyteam
#kuliahbundasayang
@institutibuprofesional
