JURNAL MAIN 5 TAHAP KUPU-KUPU

 

JURNAL MAIN 5 TAHAP KUPU-KUPU

Masih seputar feedback, pekan ini kami masih terus berlatih untuk lebih banyak mendengar kritik, saran dan masukan dari orang lain. Ada beberapa istilah baru yang saya pelajari, ada 360' feedback, false celebration dan devil advocate. Uww. istilah apakah itu??

Oke, sebelum masuk kesana, saya akan terlebih dulu akan menceritakan tentang makna mentorship. Apakah mentorship ini kebutuhan kah? keinginan kah? atau hanya sebatas formalitas? Hmm.. Kayak lagu aja deh..

Arti Mentorship
Bagi saya mentorship adalah suatu kebutuhan kebutuhan. Sejenak menilik ke belakang, di tahap telur orange saya telah menuliskan tiga alasan kuat mengapa saya perlu menguasai homeeducation. Ketiga alasan itu adalah masa kecil anak yang sebentar, perkembangan anak di awal kehidupan sangat kritis dan setiap anak adalah juara.

Murid siap, Guru datang. Alhamdulillah .. Allah SWT menjodohkan saya dengan Mbak Esti seorang homeschooler yang sudah berpengalaman mendampingi anak-anaknya selama 2 tahun. Saya banyak sekali belajar dari beliau, terutama mengenai mindset homeschooling. Akhirnya saya pun menemukan momen, "Ohh.. ternya seperti ini kehidupan homeschooling".

False Celebration
Saatnya merayakan kesalahan. Hal ini mungkin tidak biasa dilakukan, karena biasanya orang lebih senang merayakan keberhasilan daripada kegagalan. Orang biasanya menutup rapat-rapat kegagalannya. Menganggap kegagalan sebagai sebuah aib. Biarkan orang lain hanya melihat keberhasilan kita saja.

Padahal, gagal itu NORMAL. Gagal itu adalah sebuah bagian dari kehidupan yang tidak mungkin bisa kita pisahkan. Justru kegagalan memberi kita banyak pelajaran. Kegagalan memberi peluang bagi kita untuk semakin kuat.

JURNAL MAIN 5 TAHAP KUPU-KUPU

Momen VC kali ini suasananya sangat mengharukan baik dengan mentor maupun dengan mentee. Terimakasih banyak Mbak Esti dan Mbak Lili. Sarangee... 💗💗

360' Feedback
Kali ini saya meminta feedback kepada orang-orang di lingkaran terdekat. Ada suami, anak, buddy, mentor, mentee dan ketua regu.

Alhamdulillah.. saya mulai belajar membiasakan diri untuk lebih banyak mendengar daripada bicara. Memang terkadang saya belum bisa menerima kritikan pedas. Bingung bagaimana harus meresponnya. Namun, sekarang saya sudah membuat circle pertemanan, sehingga tau betul siapa saja yang perlu saya dengar masukannya dan tidak perlu saya masukkan ke hati. Saya ingin lebih fokus pada tujuan hidup.

Feedback yang saya dapatkan kurang lebih sama dengan yang saya rasakan saat ini. Saya terlalu perfeksionis, saya moody sehingga kesulitan dalam konsistensi dan kurang percaya diri.

Devil's Advocate
Jujur saya tidak berani mengambil peran ini. Saya sendiri kurang suka berdebat, apalagi kalau debatnya mengarah kepada debat kusir. Saat mendapat perlakuan tidak baik dari orang lain, saya tipe orang yang tidak bisa membalas. Biasanya saya terima aja, namun kemudian saya blacklist orang tersebut 😂😂.

Saya pun sudah jarang sekali menerima komentar pedas. Semenjak hamil saya benar-benar memperhatikan circle pertemanan demi kesehatan mental. Pada saat itu saya sempat mengganti nomor hp dan sangat berhati-hati dalam membagi sesuatu di media sosial. Memang teman saya terhitung sedikit, tapi insyaallah menginspirasi untuk terus berbuat baik.

Progress Mentorship
JURNAL MAIN 5 TAHAP KUPU-KUPU

JURNAL MAIN 5 TAHAP KUPU-KUPU

Berikut progress perkembangan Handbook Homeeducation yang kami susun 💗💗.


Comments
0 Comments

0 comments