ALIRAN RASA - GAME LEVEL 2 – MELATIH KEMANDIRIAN

CINTA YANG MELEPASKAN



Assalamu’alaikum Moms...
Assalamu’alaikum teman-teman...

Alhamdulillah periode tantangan level 2 melatih kemandirian anak telah berakhir. Eh, tantangan di game ini saja lho ya yang berakhir. Melatih kemandirian anak mah lanjut terus, jangan kasih kendor.

Bagaimana perasaannya?

▶ Happy

Setuju sekali dengan yang dikatakan fasilitator kalau materi ini jadi materi terfavorit mahasiswi kelas Bunda Sayang.

Saya sangat menikmati materi ini. Saking menikmatinya, lengkap 15 hari tanpa jeda saya berhasil mendokumentasikan progress dalam melatih kemandirian Fazza.

▶ Ajang Mengasah Kreativitas

Melatih kemandirian yang erat kaitannya dengan konsistensi memang tidak mudah. Segala cara dilakukan agar bisa mencapai target.

Demi menarik perhatian Fazza agar mau mengembalikan mainan, saya bela-belain mengajak ngobrol mainan-mainannya supaya mau pulang ke rumahnya (wadahnya) 😂😂.

Itu belum seberapa, teman-teman saya lebih all out lagi, seperti: menyiapkan media stopwatch, membuat bintang, membuat buku bergambar sampai membuat lagu. Wow, luar biasa bukan? Boleh banget dicontoh.

Apa hambatan, tantangan, beserta solusi yang didapat selama periode tantangan ini?

▶ Sabar

“TAK MAU!” Kalau sudah kekeh seperti ini, rayuan apapun tak akan mempan. Lalu mau diapakan lagi. Sabar, sabar dan sabar.

Seiring berjalannya waktu, pasti akan tiba saatnya ia melakukan pekerjaan ini dengan kesadaran penuh.

▶ Menikmati Proses

Melatih kemandirian itu tidak instan. Hari ini dilatih, besok terlihat hasilnya. Tidak segampang itu. Bisa jadi setelah berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun baru terlihat hasilnya.

▶ Menerima Hasil yang Tidak Sempurna

Hasil pekerjaan kita dengan anak pasti jauh berbeda. Tidak mengapa. Menetapkan hasil seperti layaknya orang dewasa, bisa berakibat membuat anak berpikir kalau dia tidak mampu melakukannya. Berbahaya bukan?

Poin positif apa yang sudah dapat dilihat dari perkembangan keluarga selama berlatih T10 ini?

Memang saya tidak memasang target yang muluk-muluk. Tema yang saya angkat pada pekan pertama adalah mengembalikan mainan, sedangkan pekan kedua persiapan menyapih.

Untuk skill pertama, belum terlihat hasilnya. Masih fluktuatif. Kadang-kadang mau, kadang-kadang tidak mau.

Sedangkan untuk skill kedua, Alhamdulillah sudah mulai kelihatan hasilnya. Ia hanya minta ASI pada saat ingin tidur. Saya sendiri tidak menduga sebelumnya, mengingat dia yang “candu” sekali dengan yang namanya nenen.

Sudah siapkah masuk level selanjutnya?
SIAP. Eh, tapi ada kabar gembira kalau setelah ini kami libur dan akan berlanjut setelah lebaran nanti.

Yeyayyy… bisa rehat sejenak.
Sampai jumpa di level selanjutnya teman-teman 😍😍.

Apa yang perlu dilanjutkan dan dievaluasi?

Hal yang perlu ditingkatkan dan dievaluasi menurut saya adalah KONSISTENSI. Begitu lengah sedikit, maunya enak-enakan, maunya entar-entaran target sudah pasti meleset.

Ingat. Semakin anak cepat mandiri, semakin ia bisa selesai dengan dirinya. Bisa mengambil keputusan sendiri, tidak bergantung orang lain, mau melakukan hal yang tidak enak demi mencapai sebuah tujuan.

Dan pada akhirnya, anak mandiri bisa lebih cepat lepas dengan orang tuanya. Kata orang, hakikat cinta tertinggi adalah CINTA YANG MELEPASKAN. Oh, #mendadakmellow 😭😭.

#AliranRasa
#GameLevel2
#MelatihKemandirian
#KuliahBunsayIIP