RRIVIEW BUKU "THE PSYCHOLOGY OF MONEY" DARI PERSPEKTIF EMAK-EMAK


Bismillah..
Halo.. I'm come back, hihi..
Punya blog yang jarang di-update itu ibarat punya warung tapi tutup terus. Itulah yang terjadi sama blogku selama ini, sepi nggak karuan. Bukannya nggak ada ide, tapi entah kenapa tiap buka halaman buat nulis, yang muncul malah scroll medsos tanpa akhir. Scroll teroooss..

Tapi, tiba-tiba segalanya berubah. Gegara tugas review buku! Iyes, Bapak Yayasan yang sangat konsern dengan literasi ini, mewajibkan seluruh guru untuk riview buku. Entah kenapa kali ini aku tertantang. Mungkin karena buku yang aku pilih cukup menarik, atau mungkin karena sadar blogku butuh "napas" baru. Alhasil, blog yang tadinya berdebu akhirnya kupoles lagi.

Jujurly, agak deg-degan meriview buku ini karena sempat lihat buku ini ada di meja Bapak Yayasan sang pemberi misi. Wow, makanya aku kasih desclimer dari perspektif emak-emak supaya nggak jomplang dengan perspektif beliau yang masyaallah..

Baiklah, mari kita mulai riview..
Buku The Psychology of Money karya Morgan Housel ini membahas tentang bagaimana cara pandang kita terhadap uang. 

Ternyata oh ternyata cara pandang terhadap uang itu sering kali lebih dipengaruhi oleh psikologi daripada hal-hal teknis seperti laporan keuangan atau strategi investasi. Kalau dari perspektif emak-emak sepertiku, buku ini bisa menjadi semacam panduan yang membuka mata tentang bagaimana kita bisa lebih bijak dan santai dalam mengelola keuangan keluarga.

Uang dan Pengalaman Hidup: Lebih dari Sekadar Angka

Sebagai emak-emak yang setiap hari memikirkan anggaran rumah tangga, kita sering kali terjebak pada angka-angka: berapa banyak yang harus dihemat, berapa banyak yang dibutuhkan untuk belanja bulanan, dan sebagainya.

Buku ini menyadarkan bahwa uang bukan cuma soal angka. Uang lebih tentang cara kita menghadapinya, yang dipengaruhi oleh pengalaman hidup kita. Pengalaman masa kecil atau kondisi keuangan keluarga ketika kita tumbuh besar bisa membentuk cara kita memandang uang saat dewasa.

Emosi dan Keputusan Finansial

Sebagai emak-emak, kita sering kali mengambil keputusan finansial yang didorong oleh emosi entah itu untuk kebutuhan anak, pendidikan, atau sekadar “reward” diri sendiri setelah melewati hari yang panjang. Housel mengingatkan bahwa salah satu tantangan terbesar dalam keuangan adalah mengelola emosi kita sendiri. 

Dia menekankan bahwa keputusan keuangan yang buruk sering kali terjadi ketika kita sedang terbawa perasaan, seperti panik, takut, atau terlalu optimis. Dalam perspektif emak-emak, ini sangat relatable karena kadang kita memutuskan belanja sesuatu sebagai pelampiasan stres atau karena takut harga akan naik lagi, hee.. Bener apa bener??

Simplicity is Key: Sederhana Lebih Baik

Housel juga membahas betapa pentingnya hidup sederhana dan tidak terlalu fokus pada kekayaan materi. Dalam konteks emak-emak, ini seperti pepatah lama, "lebih baik sederhana tapi bahagia."

Alih-alih berlomba-lomba membeli barang mahal atau hidup bergaya mewah, fokusnya adalah bagaimana kita bisa membuat keuangan bekerja untuk kita dan bukan sebaliknya. Uang seharusnya membuat hidup kita lebih mudah, bukan lebih rumit.

Kaya dan Nyaman Itu Berbeda

Banyak orang ingin jadi kaya, tapi Housel mengajarkan bahwa yang lebih penting sebenarnya adalah merasa nyaman dengan keuangan kita. Dari perspektif emak-emak, mungkin kita tidak harus memiliki banyak properti atau mobil mewah untuk merasa aman. Selama kita bisa mengatur anggaran dengan baik, menabung, dan merasa tenang, itu sudah cukup. 

Buku ini membantu kita memahami bahwa kekayaan sebenarnya bukan hanya tentang angka di rekening bank, tapi juga tentang bagaimana kita merasa nyaman terhadap uang yang kita miliki.

Uang Itu Alat, Bukan Tujuan

Salah satu pesan utama dari buku ini yang sangat relevan untuk emak-emak adalah bahwa uang hanyalah alat. Tujuan sebenarnya adalah hidup yang lebih tenang, bahagia, dan penuh makna.

Sebagai emak-emak, kita sering kali dihadapkan pada dilema antara menabung untuk masa depan atau memenuhi kebutuhan saat ini. Housel mengajarkan kita untuk lebih bijak dalam menggunakan uang sebagai alat untuk mencapai keseimbangan hidup.

Kesimpulan:

The Psychology of Money memberikan banyak pelajaran penting yang bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, terutama bagi emak-emak yang harus mengatur keuangan keluarga. Buku ini tidak hanya mengajarkan tentang strategi keuangan, tetapi juga bagaimana kita bisa lebih bijak secara emosional dalam menghadapi uang. Intinya, uang bukanlah segalanya, tetapi cara kita memahaminya bisa membuat hidup kita lebih damai dan teratur.

Comments
0 Comments

0 comments