Memasak Bersama
Sore hari adalah jadwal saya menyiapkan makan malam untuk keluarga. Memang idelanya kalau tidak ingin diganggu bocah, ya mengerjakannya disaat anak sedang tidur. Waktu yang dihabiskan pun jadi lebih efisien. Ah, tapi apa daya... setelah kelelahan bermain bersama anak, anak tidur - emak pun ikut tidur. #Eeetdah malah curcol.
Back to the topic. Begini lah jadinya, bundanya memotek kacang panjang - dia ikut memotek, bunda mengupas bawang - dia ikut mengupas. Bahkan pada saat bundanya memotong tahu - dia pun ingin memotong tahu. Horor sekali bukan kalau sampai dia bersikeras ingin pegang pisau juga.
Untungnya dia sudah paham kalau pisau yang dipakai bunda itu tajam. Dia lalu mencari pisau mainannya. Haaa... kalau sekedar untuk memotong tahu putih masih bisa lah.
Saya beri satu potong untuknya. Dia kerahkan seluruh tenaga untuk memotong tahu. Haaa... saya tertawa dibuatnya. Ternyata anak kecil belum mengerti seberapa besar tenaga yang dibutuhkan untuk memotong tahu putih.
Satu pelajaran berharga bunda dapatkan hari ini.
Anak harus diberi banyak kesempatan. Dengan berekplorasi sebanyak-banyaknya, maka akan banyak pula pengalaman yang ia dapatkan. Belajar bisa dimana saja, kapan saja dan menggunakan media apa saja.
Bahan sudah siap dimasak. Fazza pun tidak mau kalah. Diambil lah kompor mainannya lalu mulai memasak. "Oseeeng.. oseeng... mataaang.." katanya dengan mata berbinar.
Alhamdulillah, dari memasak bersama saja, kita sudah bisa belajar banyak hal ya nak, seperti: melatih motorik kasar, motorik halus, belajar komunikasi produktif dan bersosialisasi.
Keterangan:
Gaya belajar Fazza masih didominasi visual.
- Tertarik dengan apa yang dilihat.
- Bekerja tidak sambil menjelaskan.
Disusul dengan gaya belajar kinestetik.
- Menyukai permainan yang menyibukkan.
#hari14
#tantangan10hari
#gamelevel4
#gayabelajaranak
#kuliahbunsayiip
0 Comments
