 |
| Sumber: Pixabay |
Satu prinsip yang selalu saya pegang saat menyiapkan invitation to play untuk Fazza ialah MENGHILANGKAN ASUMSI. Cara bermain anak itu unik. Anak paling tahu cara bermain meskipun orang dewasa sangat tahu aturan bermain. Memang agak sulit, tetapi akan terbiasa seiring berjalannya waktu.
Seperti halnya pengalaman kemarin. Saya menstimulasi area Art melalui permainan melintasi cat warna dengan media mobil-mobilan. Saya sebelumnya telah memperagakan bagaimana cara membuka cat warna, menuang di atas kertas lalu melintasinya dengan mobil-mobilan untuk menciptakan gradasi warna disana.
Tetapi bagaimana cara Fazza bermain? Mata Fazza lebih membinar pada saat membuka-menutup cat warna dan menuangnya di atas kertas. Satu persatu dari satu warna sampai warna ke-12. Membuka-menuang-menutup begitu seterusnya. Durasi bermainnya lama sekali. Fazza juga tampak turn-in sekali dengan aktivitasnya.
Lalu apa kabar dengan aktivitas mencampur warnanya? Hanya sesekali saja. Sempat terbesit untuk merevisi dan melakukan pembenahan. Tetapi bersyukur saya bisa menahannya. Toh, dari aktivitas membuka-menuang-menutup cat warna ini saja, sebenarnya sudah ada banyak hal yang dipelajarinya, diantaranya yaitu:
- melatih motorik halus
- hand-eye coordination
- sensor warna
- menyebutkan warna
- ketelatenan
Saya senang sekali melihat jemarinya bekerja aktif. Hebatnya, Fazza bisa mengingat dengan baik dimana ia meletakkan tutup cat warna yang ukurannya sangat kecil itu. Ia juga bisa mengingat telah menuang warna apa saja, sehingga tidak ada warna yang terulang.
Setelah merasa lelah, baru kemudian dia ambil minum dan makan camilan lalu kemudian tidur siang. Nah, bangun tidur masih mau main itu lagi. Begitu pun hari berikutnya.
Hiii, Apa jadinya ya kalau saya di awal sudah mendominasi atau memaksakan harus bermain sesuai keinginan saya? Yapps... Bisa dipastikan ia tidak akan menyukai cat warna.
Terimakasih Bintang 🌟
Terimakasih Bintang 🌟
0 Comments
