NHW (8) - Matrikulasi


Misi Spesifik dan Produktifitas

Assalamualaikum Moms...

Nice Home Work kali ini sekilas tampak mudah, maka saya pikir akan lebih cepat dalam proses pengerjaannya. Namun ternyata tak semudah bayangan, saya perlu mengulang-ulang materi guna menggali rahasia dibalik tantangan ini. Apalagi tema kali ini menghubungkan antara misi spesifik dengan produktifitas. Ehem, materi tentang misi spesifik dan produktifitasnya perlu dikaji ulang ini.. (tetap semangat, hiattt).

Saya pun mulai mempertanyakan ah, apa benar sih keduanya memiliki hubungan? Lantas seperti apa hubungan antar keduanya? Setelah saya merenung memang benar bahwa ternyat keduanya memiliki keselarasan. Perjalanan dalam menemukan misi hidup sejalan dengan tahapan perjalanan menuju produktifitas. Bila kita telah benar-benar memiliki rumusan misi spesifik yang jelas dalam hidup, maka kita akan dengan mudah menemukan tujuan terpola yang bisa digunakan untuk memulai, mengkaji dan memperbaiki aktifitasnya. Nah, dengan terpolanya aktifitas kita, maka produktifitas akan tercipta. 

Terpolanya aktifitas kita yang sesuai dengan misi spesifik mendudukkan kita pada apa yang akan kita capai dalam kehidupan ini, sekaligus memotong hal-hal yang merugikan. Seseorang yang telah menemukan misi hidup apabila menjalankan aktifitas produktif akan lebih bermakna, karena keproduktifitasannya digunakan untuk mewujudkan misi-misi hidupnya. Sehingga selalu memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
  • selalu bersemangat dengan mata berbinar-binar
  • energi positifnya selalu muncul, rasanya tidak pernah capek
  • rasa ingin tahunya tinggi, membuat semangat belajar tinggi
  • imunitas tubuh meningkat, sehingga jarang sakit, karena bahagia itu imunitas tubuh yang paling tinggi.
Untuk membuktikan lebih jauh mengenai seberapa erat kaitan antara misi spesifik hidup dan produktifitas, kita perlu mengikuti langkah-langkah yang akan saya sajikan pada sub pembahasan berikutnya.
       
Ambil satu ranah aktivitas di kuadran “Suka dan Bisa”!

Kalau diminta mengambil satu bidang yang benar-benar saya sukai dan mampu saya lakukan ya meskipun saya akui belum ahli di bidang tersebut, saya memilih ranah aktifitas “mengajar”.
       
Setelah ketemu satu hal, jawab lah pertanyaan BE DO HAVE di bawah ini?

1. Mental seperti apa yang harus anda miliki untuk menjadi apa yang Anda inginkan? (BE)

Menjadi guru adalah panggilan hidup saya. pilihan menjadi guru tentu bukan melulu soal materi yang ingin didapat. Guru juga bukan politisi yang terus berburu popularitas atau mencari status sosial di masyarakat. Menjadi guru adalah panggilan hidup untuk mewujudkan peadaban yang bermartabat.

Maka mental utama yang harus saya miliki adalah mental “pengabdian”. Salah satu sosok yang menginspirasi saya adalah Ibu Muslimah yang mampu memotivasi 10 anak dalam “Laskar Pelangi”, mampu melihat potensi ajaib mereka untuk dijadikan energy keberhasilan. 
       
2. Apa yang harus Anda lakukan untuk menjadi apa yang Anda harapkan? (DO)

Hal-hal yang harus saya lakukan untuk menjadi guru profesional tentu dengan mengasah empat kompetensi dasar yang harus dimiliki guru profesional, yakni sebagai berikut:
  • kompetensi pedagogik, yakni memiliki kemampuan dalam mengelola pembelajaran.
  • kompetensi kepribadian, yakni memiliki karakter yang mantab, berakhlak mulia, arif dan wibawa serta menjadi teladan bagi anak didik.
  • kompetensi sosial, yakni mampu berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan anak didik, rekan sesama guru, wali murid dan lingkungan sekitar.
  • kompetensi profesionalisme, yakni kemampuan penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam.

3. Apa yang akan Anda lakukan apabila anda sudah memiliki yang Anda harapkan? (HAVE)

Besar harapan saya bagi negeri ini menjadi agen of change menciptakan generasi emas yang berakhlak karimah. Mampu memberikan teladan saat di depan (ing ngarsa sung tuladha), di tengah membangun tujuan dan cita-cita anak didik (ing madya mangun karsa) dan di belakang memberikan dorongan (tut wuri handayani).

Perhatikan 3 aspek dimensi waktu di bawah ini!

1. Apa yang ingin Anda capai dalam kurun waktu kehidupan kita (lifetime purpose)?

Goal dalam kurun waktu di kehidupan ini tentu bukan target-target keduniaan (hedonisme) semata tetapi berorientasi kepada kehidupan abadi kita yakni kehidupan di akhirat. Dunia merupakan ladang bagi kita untuk mencari amal ibadah dan ridha Allah sebagai bekal di akhirat kelak. Oleh karena itu segala apa yang kita lakukan di dunia ini harus sesuai dengan perintah-Nya karena cepat atau lambat kita akan kembali di sisi-Nya. Innalillahi wainna ilaihi raji’un.

2. Apa yang ingin Anda capai dalam kurun waktu 5-10 tahun ke depan (strategic planning)?

Sebenarnya saya masih agak rancu untuk menjawab pertanyaan ini, karena masih di dapur diskusi antara saya dan suami. Planning awal dalam lima tahun ke depan saya akan kembali ke ranah publik, kembali ke sekolah dan mengajar. Kira-kira anak saya saat itu berusia 6 tahun dan sudah masuk sekolah formal.
Tetapi seiring perjalanan memantaskan diri menjadi ibu profesional, rasanya saya takut ketinggalan sedikit saja momen kebersamaan dengan anak saya. Maka planning B yang akan saya ajukan kepada suami adalah membangun lembaga bimbingan belajar (bimbel). Wallahua’lam, semoga Allah membuka jalan terbaik untuk keluarga saya.

3. Apa yang ingin Anda capai dalam kurun waktu satu tahun (new year resolution)?

Dalam kurun waktu satu tahun, saya akan fokus membersamai anak saya. Fix, membersamai, maka pantang bagi saya untuk tiba-tiba berhasrat ingin kembali ke sekolah atau kegiatan lain seperti kursus yang mengharuskan saya meninggalkan anak. Ilmu mengenai dunia keibuan dan parenting akan saya gali di Institut Ibu Profesional (IIP) karena dapat diikuti secara online.

Beberapa hal yang ingin saya capai selama kurun waktu satu tahun adalah sebagai berikut:
  • Meng-Asi-hi minimal sampai 2 tahun.
  • Toilet training maksimal di usia 2 tahun.
  • Menyiapkan pendidikan yang terbaik, mecakup: IMTAQ dan IPTEK.
  • Menyiapkan nutrisi dan stimulasi yang tepat.
  • Menyemai adab dan akhlak karimah.

Mulailah dengan PERUBAHAN, karena pilihannya hanya ada satu BERUBAH atau KALAH!