JURNAL MAIN 3 TAHAP ULAT KEBUN APEL

 

JURNAL MAIN 3 TAHAP ULAT KEBUN APEL

Alhamdulillah.. Bersyukur sekali bisa melalui gelapnya Gua Belantara Ilmu. Terbayang lah ya seekor ulat yang memiliki gaya belajar visual harus banyak mendengar. Kurang nyaman dan jika tidak sambil dicatat, alamat bablas sudah 😁😁.

Nah, saat ini kami tiba di Kebun Apel. Disini kami tidak sendiri, kami diminta berkumpul mencari keluarganya masing-masing. Keluarga?? Waww.. akan semakin seru dan riuh pastinya.


BERTEMU KELUARGA
Arti keluarga di Kebun Apel adalah kelompok para penjelajah yang memiliki kebutuhan belajar yang sama. Sama-sama ingin melahap makanan tema tertentu, walau nanti topiknya pasti akan beragam.

Pada saat ingin memilih keluarga, saya dibuat bimbang.. Kira-kira peta belajar saya ini masuk ke keluara parenting atau pendidikan anak usia 0-7 tahun ya? Hmm.. Rasanya bisa masuk keduanya, namun karena diminta memilih salah satu saya akhirnya menjatuhkan pilihan pada keluarga pendidikan anak usia 0-7 tahun.

Saya berharap pilihan saya tepat dan benar saja saya bertemu dengan para penjelajah yang beberapa sudah saya kenal namanya di grup bermain bersama anak. Yuhuu.. seneng banget dong 😍😍

Berkenalan
Yess.. Seperti biasa, aktivitas yang biasa orang lakukan saat baru pertama bertemu adalah berkenalan. Memperkenalkan nama dan regional asal yang dipandu oleh kepala keluarga. Kepala Keluarga dipilih berdasarkan orang pertama yang mengisi formulir.

Selanjutnya, kami saling berbagi peta belajar dan makanan dua pekan terakhir. Waw.. Saya terpesona dibuatnya. Kegiatan ini menambah referensi sumber belajar. Keren, dari sini terlihat sekali bahwa mahasiswi Institut Ibu Profesional selalu mengambil ilmu dari sumber yang valid.

Sub Keluarga
Keluarga kami rupanya terlalu banyak. Setidaknya ada 35 anggota keluarga. Jumlah anggota keluarga yang kurang proporsional untuk disebut keluarga ini, akhirnya dipecah lagi menjadi 3-4 keluarga. Pengelompokan dilakukan berdasarkan:
- Kurikulum
- Metode
- Jurnal dan Portofolio

Saya membayangkan ini seperti keluarga besar yang kemudian anaknya sudah menikah dan memiliki keluarga sendiri-sendiri. Hii.. seru juga ya 😃😃

Go Live
Masuk lah saya pada keluarga baru bernama keluarga kurikulum anak usia dini. Tidak sulit bagi kami menentukan kepala keluarga karena beberapa dari kami sudah mengenal kualifikasi salah satu dari anggota keluarga ini. Kami pun meminta Mbak Oki sebagai kepala keluarga.

Nah, justru kesulitan terjadi saat akan menentukan siapa yang akan go live karena dari kami tidak ada yang bersedia. Saya sendiri juga belum siap untuk go live karena merasa belum mumpuni. Kepala Keluarga memberi dua opsi ingin mengadakan zoom internal atau go live.

Setelah bermusyawarah cukup panjang, akhirnya ada tiga ulat yang bersedia go live. Mereka adalah Mbak Oki, Mbak Wilda dan Mbak Retno. Semakin tidak sabar memakan kudapan yang akan ditampilkan mereka 😉😉

MAKANANKU PEKAN INI
Kemarin sempat disentil oleh Kakak Kunang-Kunang untuk memperhatikan proporsi saat makan. Apakah antara menu utama dengan camilan sudah proporsional? Jangan-jangan lebih banyak ngemilnya 😁😁

Ah.. Benar saja, menu utama saya masih kurang banyak. Sepertinya tidak cukup waktunya jika satu pekan hanya satu makanan. Bismillah.. saya tambah deh porsinya menjadi 2 porsi.

Berdasarkan peta belajar, saya ingin melanjutkan makan topik merancang aktivitas harian anak. Sumbernya saya peroleh dari jurnal Color Me Healthy.
JURNAL MAIN 3 TAHAP ULAT KEBUN APEL
Sumber: pinterest

Selama pandemi, kegiatan di keluarga kami menjadi tidak proporsional. Keterbatasan untuk berkegiatan di luar secara tidak sadar berdampak pada aktivitas screen time menjadi lebih banyak. Dulu saya dengan anak bisa bergerak aktif walau di rumah sekalipun, namun sekarang setelah Si Ayah bekerja dari rumah, mau tidak mau suasana di rumah pun harus tetap kondusif.

Hal ini tentu juga berdampak pada kesehatan, badan kami terasa cepat lelah dan tentu semakin bertambah berat badan 🙈🙈. Saya kemudian berencana menyusun aktivitas berdasar piramida aktivitas harian anak, sumbernya saya peroleh dari jurnal Color Me Healthy.

JURNAL MAIN 3 TAHAP ULAT KEBUN APEL

Topik:
Merancang aktivitas Harian Anak.

Sumber Ilmu:
Kids Activity Pyramid
Jurnal Color Me Healthy

Mengapa Menarik?
Pandemi yang tengah berlangsung sekian lama, telah "memisahkan" anak dengan rutinitas hariannya. Lama-kelamaan hal ini pasti akan berpengaruh pada kesehatannya di masa mendatang.

Keterbatasan dalam bermain di luar, membuat anak lebih sering bermain dengan gawai. Orang tua perlu merancang aktivitas keseharian sesuai piramida aktivitas.

Aktivitas harian dirancang dimulai dari aktivitas yang seharusnya banyak dilakukan sampai dengan kegiatan yang seharusnya sangat terbatas, yaitu choose to move -> family play, group play dan free play -> limit. 

Mengapa Memilih Sumber Ilmu Ini?
Pandemi menyebakan anak terbatas dalam bergerak. Jika dibiarkan akan beresiko mendapat gangguan kesehatan, salah satunya obesitas.

Apakah Saya Merekomendasikan Sumber Ilmu ini?
Yes.. Meski saya kesulitan mendapatkan literatur berbahasa Indonesia, namun pembahasan ini sangat penting untuk diperhatikan para orang tua.

Makananku yang kedua, saya mengambil sumber ilmu dari sumber audio visual sesua dengan panduan dari Magika. Saya masih melanjutkan topik merancang aktivitas harian anak dalam perspektif pendidikan Waldorf.


JURNAL MAIN 3 TAHAP ULAT KEBUN APEL

Topik:
Merancang Aktivitas Harian Anak.

Sumber Ilmu:
Family Bonding: Membangun Ritme Keluarga
Ibu Graceana Lanrikasandy
Kemendikbun PPPP TK dan PLB

Mengapa Menarik?
Ritme adalah hukum alam, seperti matahari terbit sampai dengan terbenam, pasang surut arus gelombang laut, siklus hujan, detak jantung, irama sirkadian, semua adalah ritme.

Ritme adalah sifat tertib yang membuat indah.  Ritme berbeda dengan jadwal. Jika jadwal harus ontime, ritme lebih menekankan pada kebutuhan anak.

Ritme dibuat harian, mingguan, bulanan dan tahunan. Ritme membantu anak dalam memprediksi harinya.

Transisi dibuat sealami mungkin. Buat perlahan atau bisa dengan lagu.

Mengapa Memilih Sumber Ilmu Ini?
Aktivitas keseharian anak yang dibuat sealami mungkin, membuat anak sangat nyaman. Anak bisa belajar tentang tertib namun bukan dengan kekerasan karena menyesuaikan dengan perkembangan anak.

Apakah Saya Merekomendasikan Sumber Ilmu ini?
Yes.. Sumber ilmu ini pro terhadap difabel. Ada penterjemah ke dalam bahasa isyarat di sebelahnya. Wow, alangkah indahnya belajar seperti ini.

Belajar menggunakan audio visual seperti ini berbeda feel-nya dengan membaca buku. Semakin banyak indra yang dipakai, semakin melekat di memori otak. Terimakasih Magika untuk tantangan pekan ini.


Comments
0 Comments

0 comments