JURNAL MAIN 2 TAHAP KUPU-KUPU

JURNAL MAIN 2 TAHAP KUPU-KUPU

Bismillah..
Pekan kedua, kami mulai diajak belajar untuk terbang.

Yaps, tentu saja si kupu-kupu muda tidak bisa langsung terbang. Butuh berbagai kesiapan demi keselamatan kupu-kupu muda, seperti menguatkan otot sayap, mempelajari cara mengangkat tubuh, cara menyeimbangkan tubuh, dsb.

Untungnya, kali ini kami tidak dilepas sendiri seperti di tahap kepompong. Ada mentor yang akan mendampingi, mendukung dan memfasilitasi hingga tahapan ini berakhir.
Alamdulillah..

1. Merumuskan Tujuan
Setelah pekan kemarin kami telah menuliskan portofolio belajar sebagai bahan refleksi. Pekan ini kami diminta untuk merumuskan tujuan di bidang yang ingin digeluti, dimulai dari tujuan jangka pendek, jangka menengah hingga jangka panjang.

Sesuai dengan peta belajar, saya ingin cekatan di bidang Homeeducation. Harapan jangka panjangnya, bisa expert di bidang yang saya sukai ini. Mohon doanya ya temans, semoga semangat belajar tidak berhenti di perkuliahan ini saja 💗💗
JURNAL MAIN 2 TAHAP KUPU-KUPU

2. Menyusun Timeline
Start from the finish line. Tujuan tanpa tindakan hanya akan menjadi angan-angan. So, disini kami diminta untuk membuat timeline yang jelas dimulai dari rencana jangka pendek, rencana jangka menengah dan rencana angka panjang.

Action plan ini pertama saya buat sendiri, kemudian saya sodorkan kepada mentor untuk meminta masukan dan saran. Ini dia hasilnya 😉😉

JURNAL MAIN 2 TAHAP KUPU-KUPU

JURNAL MAIN 2 TAHAP KUPU-KUPU

JURNAL MAIN 2 TAHAP KUPU-KUPU


3. Cerita dengan Mentee
Bersyukur sekali saya berjodoh dengan mentee satu ini. Beliau ini sudah jauh lebih senior tapi semangatnya luar biasa. Pertemuan pertama sangat berkesan meski waktu kami selisih 1 jam. Beliau membagikan cerita suka duka berada di daerah terdalam Indonesia. Beliau bilang, Larantuka ini bisa dibilang Jawa rasa 90-an 😱😱

Pendidikan masih tertinggal, fasilitas umum sangat terbatas, bahkan beberapa hari beliau tidak mendapatkan minyak goreng. Beliau juga cerita kalau disana muslim minoritas. Atas kondisi inilah, mau tidak mau pendidikan anak-anak harus dikembalikan di rumah. Ini juga yang menjadi alasan mengapa beliau memilih saya sebagai mentor.

JURNAL MAIN 2 TAHAP KUPU-KUPU

Pada mentorship perdana ini, saya membagikan pengantar tentang apa itu homeeducator, tujuan menjadi homeeducator dan langkah-langkah menjadi homeeducator. Kami juga saling berbagi masing-masing pengalaman dan kesalahan dalam menjalani peran sebagai pendidik bagi anak.

4. Cerita dengan Mentor
Mentor saya ini juga tak kalah asyik dengan mentee. Saya bersyukur sekali. Pertemuan pertama juga sangat berkesan. Beliau sudah menyiapkan materi yang saya butuhkan sesuai dengan timeline yang saya buat 😍😍
JURNAL MAIN 2 TAHAP KUPU-KUPU

Pekan ini saya mendapatkan tantangan untuk merumuskan visi pendidikan keluarga. Beliau sudah menyiapkan pertanyaan-pertanyaan sebagai bahan diskusi bersama keluarga.

1. Menimbang Homeeducator (HE)
  • Apa peristiwa penting yang membuat keluarga mempertimbangkan HE?
  • Persiapan apa yang akan dilakukan dalam menjalankan HE ke2depan?
2. Tantangan HE
  • Pikirkan tentang apa yang mungkin teradi dalam proses HE.
  • Strategi apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut?
3. Visi Pendidikan Keluarga
Masing-masing ayah dan bunda membuat:
  • Kompetensi Pribadi: Tentukan 3-5 hal penting menurut ayah/bunda yang perlu menjadi kompetensi utama agar anak menjadi pribadi yang berkualitas!
  • Kompetensi Sosial: Tentukan 3-5 hal penting menurut ayah/bunda yang perlu menjadi kompetensi utama agar anak menjadi bagian dari tim dan masyarakat!
  • Kompetensi Profesional: Tentukan 3-5 hal penting menurut ayah/bunda yang perlu menjadi kompetensi utama agar anak mendapatkan penghasilan dan berkarya!
Masyaallah.. Terimakasih untuk bimbingannya Mbak Esti. Insyaallah akan segera dibuat sebagai bahan mentorship minggu depan 💗💗


Comments
0 Comments

0 comments