JURNAL MAIN 1 TAHAP ULAT GUA BELANTARA

 

JURNAL MAIN 1 TAHAP ULAT GUA BELANTARA

Welcome to The Jungle of Knowledge 🙆🙆

Huahh.. Lelahnya menjelajah Hutan Kupu-Kupu masih sangat terasa, namun langkah tak boleh terhenti. Ragam rintangan kadang datang tak terprediksi. Memang yang namanya proses tidak ada yang enak.

Sampai di tahap ini, rasanya cukup haru. Bersyukur telah diberikan kekuatan sebesar ini. Saat menjelajah, berbekal tekad saja nyatanya tidak cukup. Kita butuh keterampilan mengatur strategi agar tetap on the track pada Jungle Map. Tepuk-tepuk pundak sendiri. You are amazing, just the way you are 💖💖

Oiya, sebelum memasuki gelapnya Gua Belantara Ilmu, saya mau menyematkan dulu lencana indah pemberian Magika dan Kakak Kunang-Kunang. Kelak lencana ini akan menjadi pengingat momen yang tak terlupakan saat berada di Tahap Telur. Bye Hutan Kupu-Kupu 👋👋

JURNAL MAIN 1 TAHAP ULAT GUA BELANTARA
Badge Tahap Telur

Oke.. Perjalananku di Tahap Ulat dimulai dari sekarang 💥💥

Pada Tahap ini, musim telah berganti dari musim semi menuju musim panas. Yuni Si Telur Orange mulai menetas menjadi Ulat menggemaskan. Si Ulat mulai lapar dan semakin lapar akan ilmu pengetahuan.

Si Ulat rupanya sangat sensitif terhadap cahaya ilmu. Ia hanya akan memakan makanan yang berkualitas dan bernutrisi.

Ia memang merasa sangat lapar, tetapi ia hanya membutuhkan asupan ilmu yang halal dan toyib demi kesehatan dan keselamatan dirinya. 

Magika dan Kunang-Kunang pun memberi wejangan agar Si Ulat senantiasa memenuhi adab dalam makan, seperti:
  • Makan menggunakan tangan kanan.
  • Membaca basmalah saat makan.
  • Makan tidak berceceran.
  • Makan saat lapar dan berhenti sebelum kenyang.
INI MAKANANKU
Tahap pertama, kami diminta untuk melahap ilmu dari sumber ilmu sesuai rencana belajar di Telur Orange. Berikut panduannya:
  • Where: Darimana sumber ilmu tersebut anda dapatkan? Tulis judul dan sumbernya dengan jelas.
  • Which one: Hal apa yang menarik dari sumber ilmu tersebut?
  • Why: Mengapa anda memilih sumber ilmu tersebut?
  • How: Bagaimana rekomendasimu tentang sumber ilmu ini?
Baik.. Rasanya saya perlu menengok kembali isi Peta Belajar pada pekan lalu.

JURNAL MAIN 1 TAHAP ULAT GUA BELANTARA
Peta Belajarku

Dari Peta Belajar di atas, saya akan mengambil satu topik untuk dicari sumber ilmunya. Saya pun memilih satu topik tentang Ritme Keseharian anak dalam Filosofi Pendidikan Waldorf. 

Nah, ternyata literatur seputar Pendidikan Waldorf masih terbatas di Indonesia. Saya baru menemukan satu buku berbahasa Indonesia karya Kenny Dewi pendiri Sekolah Waldorf Jagat Alit di Bandung. Beliau merupakan cicit dari Pahlawan Indonesia Dewi Sartika. Beliau berkiprah di bidang pendidikan meneruskan cita-cita sang uyut.

JURNAL MAIN 1 TAHAP ULAT GUA BELANTARA
Kenny Dewi. Sumber: tribunjabar.com

Beliau membagi pengetahuan dan pengalamannya seputar pendidikan Waldorf dalam bukunya Bermain dan Belajar untuk Bertumbuh Melaui Pendidikan Waldorf; Mengenal Pendidikan Waldorf untuk Anak Usia 3-7 Tahun (Pra Sekolah).
JURNAL MAIN 1 TAHAP ULAT GUA BELANTARA
Ada beberapa hal yang menarik perhatian saya terkait alasan memilih sumber ilmu ini. Berikut uraiannya.

JURNAL MAIN 1 TAHAP ULAT GUA BELANTARA
Ini Makananku Pekan 1

Topik:
Ritme Keseharian Anak dalam Filosofi Pendidikan Waldorf.

Sumber Ilmu:
Bermain dan Belajar untuk Bertumbuh Melalui Pendidikan Waldorf; Mengenal pendidikan Waldorf untuk Anak Usia 3-7 Tahun. Kenny Dewi

Mengapa Menarik?
  • Konsep Pendidikan Waldorf adalah konsep pendidikan yang holistik. Mengintegrasikan antara ilmu pengetahuan, seni dan spiritual.
  • Membangun ritme keseharian sangat penting bagi anak usia dini agar ia mampu memprediksi harinya. Ritme keseharian akan membangun keyakinan bahwa dunia ini aman baginya.
  • Para petinggi perusahaan teknologi papan atas seperti Google, Yahoo, Apple dan juga Ebay memilih menyekolahkan anak mereka ke sekolah Waldorf yang justru menjauhkan anak mereka dari perangkat gawai.
Mengapa Memilih Sumber Ilmu Ini?
Konsep Pendidikan Waldorf sudah ada sejak abad ke-19, namun masih tergolong baru di Indonesia. Literatur seputar Pendidikan Waldorf di Indonesia juga masih terbatas. Bagi saya yang memiliki keterbatasan dalam penguasaan bahasa asing, buku ini sangat membantu.

Apakah Saya Merekomendasikan Buku ini?
Yes.. Buku ini cocok bagi para orang tua, homeschooler dan para penggiat pendidikan yang meyakini bahwa setiap manusia terlahir unik dan membawa misinya masing-masing di alam semesta.

MAKANAN YANG AKU PERLUKAN
Pada tahap kedua, kami para penjelajah diminta menuliskan sumber ilmu yang ingin diperoleh berdasarkan topik ilmu yang telah kami susun di Peta Belajar. Berikut uraiannya..

JURNAL MAIN 1 TAHAP ULAT GUA BELANTARA
Makanan yang aku perlukan

Topik: Child Development
Sumber Ilmu:
STPPA (Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak).
Psikologi Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini. Yudho Bawono

Topik: Thematic Based Learning
Sumber Ilmu:
Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik Bagi Anak Usia Dini. Trianto Ibnu Badar al-Tabany
Buku Pedoman Pengembangan Tema Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini. KEMENDIKBUD

Topik: Merancang Aktivitas Harian Anak
Sumber Ilmu:
Children's Activity Pyramid. Barbara Willenburg
Bermain dan Belajar untuk Bertumbuh Melalui Pendidikan Waldorf; Mengenal pendidikan Waldorf untuk Anak Usia 3-7 Tahun. Kenny Dewi

Topik: Portofolio
Sumber Ilmu:
Webinar Jurnal Home Schooling Rumah Inspirasi.
Sistem Evaluasi Homeschooling. Sumardiono
Youtube Persatuan Homeschooler Indonesia (PSI).

POTLUCK-KU
Tahap ketiga, kami diminta menceritakan ilmu yang sudah diketahui dan dipraktikkan sebelum masuk Hutan Kupu-Kupu Cekatan. Hmm.. Kali ini aku akan berbagi tentang Perkembangan Anak dalam Memegang Pensil (Pencil Grasp Development).

JURNAL MAIN 1 TAHAP ULAT GUA BELANTARA
Potluck-ku

PENCIL GRASP DEVELOPMENT
Kemampuan anak dalam memegang pensil berkembang dari waktu ke waktu. Pada saat pertama kali dikenalkan, mungkin akan seperti memegang tongkat 😁😁. Seiring berkembangnya motorik anak, kemampuan memegang pensil akan semakin baik yakni dengan menggunakan 3 jari saja.

Berikut tahapan perkembangan anak dalam memegang pensil.
  • Primitive Grasp/ Palmer Grasp (Anak Usia 1-1.5 Tahun)
  • Digital Pronate (Anak Usia 2-3 Tahun)
  • Static Tripod Grasp (Anak Usia 3.5-4 Tahun)
  • Dynamic Tripod Grasp (Anak Usia 4.5-6 Tahun)
Itulah beberapa tahapan pola memegang pensil yang harus dilalui anak. Untuk mendukung kemampuannya, orang tua perlu membantu memberikan stimulasi yang tepat. Tidak perlu memaksa apalagi memarahinya.

Berikut beberapa kegiatan stimulasi yang kami praktikkan pada anak kami Fazza pada usia 3 tahun. Kegiatan ini berguna untuk menguatkan tiga jari (tripod) serta kemampuan bilateral.

JURNAL MAIN 1 TAHAP ULAT GUA BELANTARA

JURNAL MAIN 1 TAHAP ULAT GUA BELANTARA

JURNAL MAIN 1 TAHAP ULAT GUA BELANTARA

JURNAL MAIN 1 TAHAP ULAT GUA BELANTARA

JURNAL MAIN 1 TAHAP ULAT GUA BELANTARA

JURNAL MAIN 1 TAHAP ULAT GUA BELANTARA

POTLUCK YANG AKU DAPATKAN
Sampailah di tahap ke-empat. Tahap terakhir yang menurutku paling seru karena kami diminta mencicipi makanan teman penjelajah. Semua tampak menarik, tampak lebih segar, tampak lebih yummy, tapi aku tak boleh lengah.

Si Ulat baru lahir tak membutuhkan banyak makanan. Khawatir kegendutan dan malah akan berdampak kurang baik untuk kesehatan. Nah, setidaknya saya mendapat tiga camilan yang relate dengan sumber ilmu yang aku ingin dalami.

JURNAL MAIN 1 TAHAP ULAT GUA BELANTARA
Potluck yang aku dapatkan

Buku Fitrah Based Education. Hary Santosa
Ptluck: Annisa Fitrah Umara IP Tangsel
Sumber ilmu ini termasuk yang banyak diminati para penjelajah kupu-kupu. Alhamdulillah sebelum Ustadz Hary wafat, saya pernah mengikuti seminar belau, Al Fatihah.. FBE adalah model pendidikan untuk merawat dan menumbuhkan fitrah manusia agar tidak menyimpang dari potensi dasar manusia yaitu akhlak mulia.

Pelatihan Game Based Learning. Eko Nugroho (Co Founder Ludenara)
Potluck: Elis Tiowaty IP Malang Raya
Belajar rupanya bisa didesain dengan sangat asyik dengan game. Game adalah sebuah aktivitas yang menghadirkan roles, rules dan result yang mendorong semangat belajar. Semakin anak banyak bermain, sebenarnya ia semakin banyak belajar. Hmm.. Sangat menarik..

Buku Yuk Jadi Orang Tua Shalih Sebelum Meminta Anak Shalih. Abah Ihsan
Buku ini menyampaikan betapa pentingnya sosok keteladanan. Menginginkan anak yang shalih sementara orang tua tidak belajar menjadi teladan yang baik, itu halu namanya 😆😆


Comments
0 Comments

0 comments